Apr 27, 2017

Teman Parasit

Lama banget rasanya gak ngeblog. Maklum ceritanya udah pindah rumah. Yup meski masih pake fasilitas dari orang tua suami, seenggaknya kan bisa tinggal sendiri dan punya privasi. Kira-kira sudah seminggu ini kami tinggal sendiri. Rasanya tentu saja menyenangkan karena bisa pake baju apa aja, hihi.

Aisyah juga punya tempat sendiri untuk main. Meski memang di rumah dia gak punya teman yang seumuran. Tapi seenggaknya itu membuat Aisyah jadi lebih dekat dengan kami. Repotnya sih ketika kami sedang sibuk dengan urusan masing-masing Aisyah terpaksa harus main sendiri.

Oiya ada cerita juga nih tentang teman-teman yang sempat mengajak main Aisyah. Jadi ceritanya saat ada tamu ke rumah, mainan Aisyah berantakan bukan main. Nah ada beberapa anak yang melihat dari luar mainan Aisyah itu. Mereka sekitar umur tujuh hingga sepuluh tahun. Mendadak anak-anak itu mengajak Aisyah bermain setelah tamu pulang. Saya merasa kurang sreg Aisyah main dengan teman yang umurnya terlalu jauh. Karena saya takut Aisyah dimanfaatkan. Apalagi mereka tahu kalau Aisyah punya mainan bagus. Karena saya merasa curiga, saya biarkan Aisyah bermain dengan anak-anak itu tanpa meminjam satu pun mainan Aisyah. Toh juga Aisyah suka berlari-lari dengan temannya. Saya juga ingatkan kalau mainanya gak boleh dikeluarkan dari rumah. Alhamdulillah Aisyah mengerti. Saat ada satu anak yang memprovokasi Aisyah untuk mengeluarkan mainannya, dengan tegas Aisyah menolak. Setelah penolakan itu, mereka gak pernah lagi datang mengahampiri Aisyah.

Saya merasa bersyukur karena Aisyah dijauhkan dari teman-teman yang hanya ingin memanfaatkannya. Harusnya jika memang mereka ingin bermain dengan Aisyah, meski gak dengan mainannya mereka harusnya tetap bermain dengan Aisyah. Nyatanya, mereka hanya ingin bermain dengan mainannya Aisyah. Dan tentu saya sangat gak suka dengan hal itu. Bukan pelit sih. Tapi saya gak rela kalau Aisyah dimanfaatin. Maklum dong sebagai seorang ibu saya kan ingin melindungi anaknya dari orang-orang yang gak baik. Apalagi sebagai orang yang mengerti macam-macam jenisnya teman, saya semakin waspada dengan teman yang cuma jadi parasit.

Memang yang namanya memilih teman itu penting sekali. Kalau salah pilih teman ya takutnya terbawa jadi gak baik. Itulah kenapa saya memperhatikan gerak gerik teman-teman Aisyah. Saya juga membatasi Aisyah untuk gak bermain dengan lawan jenis. Ngeri sendiri sih karena anak seumur Aisyah terkadang udah ngerti yang aneh-aneh gitu. Takut aja kenapa-kenapa.

Semoga saja Aisyah juga bisa paham, kenapa umminya ini sangat protektif dan selektif dalam memilihkan dia teman. Semoga kelak Aisyah di kelilingi orang-orang yang baik.

0 comments:

Ikutan Komentar

Komen Anda akan dimoderasi. Komentar yang dimunculkan hanya author perempuan saja.

Terimakasih sudah berkunjung ^_^