Dec 13, 2016

Keluarga Idaman


Pastinya setiap orang yang sudah bekeluarga pengennya memiliki keluarga harmonis. Gak ada dong yang kepengen punya keluarga ribut terus, haha. Tapi yang namanya keluarga memang gak mungkin terhindar dari yang namanya konflik. Tapi meski ada konflik bukan berarti keluarga tersebut gak harmonis. Jadi sebenarnya keluarga harmonis ini bukan keluarga yang gak memiliki konflik. Justru keluarga harmonis adalah keluarga yang dapat menyikapi konflik dengan baik.

Kalau konflik gak ditangani dengan baik bisa jadi malah masalah tambah besar dan berujung panjang. Dan bisa aja merusakan kerharmonisan keluarga.

Itulah mengapa penting sekali menahan marah ketika sedang ada konflik. Meski gak dipungkiri menahan marah itu susah banget. Dan saya termasuk orang yang terkadang mudah tersulut emosi. Kalau lagi kalem, mau diapain aja sih gak masalah, hihi. Tapi ya gitu kalau mood lagi jelek, udah deh gampang banget marah.

Salah satu cara yang diajarkan Islam untuk menjaga keharmonisan keluarga adalah dengan berkata lemah lembut kepada pasangan mau pun anak-anak. Dan hal itu yang sudah saya terapkan pada keluarga kecil saya. Karena saya sendiri merasa, jika interaski antara orang tua dan anak terlalu formal, justru si anak akan merasa kurang nyaman. Kalau terlalu bebas juga gak baguslah. Jadi kami ambil pertengahannya saja.

Aisyah yang sekarang memang lagi pengen tahu banyak hal ini juga sering sekali bertanya hal-hal yang aneh dan tabu. Maklumlah anak kecil. Tapi menjawabnya gak perlu dimarahi. Karena nanti justru membuat Aisyah jadi takut dan gak mau bertanya. Cukup dijawab dengan bahasa yang mudah dipahami. Atau kadang saya lebih suka menjawab "gak tahu" dari pada salah jawab, haha.

Dengan sering mengajak Aisyah berbicara, sekarang Aisyah sudah dapat berbicara cukup lancar. Bahkan kemarin sampai ditanya orang Aisyah umur berapa, kok ngomong bahasa Indonesianya lancar banget. Gak heran sih, Aisyah memang kami biasakan berbicara bahasa Indonesia dari pada bahasa daerah. Bukannya gak suka bahasa daerah sih. Cuma karena Surabaya ini bahasa daerahnya kasar, saya gak sreg aja kalau Aisyah harus bicara dengan bahasa kasar. Toh juga, saya gak bisa bahasa jawa LOL.

Lagi pula nanti kalau sudah besar dia akan belajar bahasa daerah dari teman-temannya. Sekarang aja udah mulai bicara bahasa jawa kasarnya LOL. Tapi seenggaknya dia masih lebih sering bicara bahasa indonesia.

Nah kalau kamu lebih suka anaknya bicara bahasa daerah atau bahasa nasional?

0 comments:

Ikutan Komentar

Komen Anda akan dimoderasi. Komentar yang dimunculkan hanya author perempuan saja.

Terimakasih sudah berkunjung ^_^