Malam itu rabu 10 Oktober kami baru saja pulang dari rumah mertua. Kami tidur jam 10 malam karena pulangnya memang udah malam. Di tengah-tengah nyenyaknya tidur, Aisyah bilang ingin muntah. Lalu suami saya denga sigap bangun dan mengantar Aisyah ke kamar mandi, meski berujung muntah di jalan.
Tak lama setelah Aisyah dari kamar mandi, suami tidur kembali sambil memeluk saya. Tiba-tiba saya merasa ada guncangan. Tapi saya abaikan, karena saat saya sedang dipeluk, ya kirain suami yang goyang-goyang. Tapi kemudian suami melepaskan pelukannya langsung berdiri dan bilang, "Gempa!"
Saya langsung kaget buru-buru keluar kamar dan melihat air di galon bergelombang. Tapi tak lama, gempa selesai. Kami tak sampai keluar rumah membawa para bayi. Hanya saja, kami tidak bisa tidur hingga jam 3 pagi. Tapi kemudian kami putuskan untuk tidur sebentar sebelum sholat subuh.
Dan hari itu akhirnya saya dan suami jadi serba kesiangan, hehehe.
Sekarang saya pun masih merasa was-was. Takut ada gempa susulan. Apalagi suami juga kerja di luar. Pikiran saya pun cukup kacau memikirkan ini itu. Ah, tapi sudahlah, serahkan semuanya kepada Allah Subhana Wata'ala.
Oct 12, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Ikutan Komentar
Komen Anda akan dimoderasi. Komentar yang dimunculkan hanya author perempuan saja.
Terimakasih sudah berkunjung ^_^