Dec 12, 2020

Jangan Merasa Baik



Beberapa hari lalu saya mendengar kabar yang cukup mengagetkan saya dan suami. Saya dan suami membahasnya terus selama beberapa hari. Sampai kadang saya kepiran sendiri, bagai mana kalau hal itu terjadi pada saya. Apa yang akan saya lakukan? Mungkin gak sih kalau saya bakalan tetap tegar dan juga bersikap biasa lagi setelah semua terlewati.

Saya juga akhirnya benar-benar terbuka, bahwa saya ini tidak lebih baik dari yang sering dipuji suami, wkwkwk. (Entah saya kurang bisa berpikir positif kepada orang yang memuji saya, meski suami.) Kalau saya ada di posisi itu, pasti saya sudah berbuat hal yang menambah keruh permasalahan. Bukan terselesaikan dengan baik seperti itu. Saya salut pada wanita itu. Meski dia sering kali membuat saya kesal dengan sikapnya pada ibu saya.

Yang pasti ini membuat saya menjadi lebih berusaha berpikir positif pada orang. Seburuk-buruknya yang terlihat pasti ada sisi baik. Dan sebaik-baiknya yang terlihat pasti ada sisi yang buruk. Jangan terlena dengan pujian karena pujian bisa membinasakan. Tapi juga jangan menghina atau merendahkan, karena itu menyakiti hati. Jadilah pertengahan, puji sewajarnya tetapi jangan menghina.

Ah entahlah, saya jadi galau sendiri masalah ini. Merasa gak nyaman tapi seenggaknya ini membuat saya berusaha untuk berkaca, sudah baik kah saya? Lebih baik merasa diri ini buruk ketimbang sudah merasa baik (:

0 comments:

Ikutan Komentar

Komen Anda akan dimoderasi. Komentar yang dimunculkan hanya author perempuan saja.

Terimakasih sudah berkunjung ^_^