Bulan ini cukup banyak kerjaan yang harus diselesaikan. Ya memang meski statusnya jadi ibu rumah tangga, saya juga tetap bekerja. Tapi kadang saya merasa janggal ketika menyebut "bekerja". Apa mengurus rumah dan anak itu gak termasuk "bekerja".
Saya pernah ditanya seseorang, dengan nada menyudutkan. Apa saya gak bekerja, maksudnya cuma jadi ibu rumah tangga aja gitu. Dikira jadi ibu rumah tangga diem doang kali ya di rumah. Padahal kan juga bekerja, beresin rumah, ngurus anak, masak dan ini itu. Ketika semua hal itu dianggap gak kerja, ya udahlah nasib ya jadi ibu rumah tangga. Udah cape-cape gak dianggep juga.
Tapi untungnya yang menganggap saya gak kerja ya cuma orang lain. Suami justru sebel kalau ada orang yang bilang kalau saya gak kerja. Ya kan tahu sendiri kalau di rumah bangun pagi-pagi buta dan ini itu.
Meski memang meski di rumah saya gak hanya mengerjakan pekerjaan rumah. Tapi juga punya kerjaan lain yaitu ngeblog dan jadi content writer, yang baru-baru ini jadi marketing online. Dan itu pun saya kerjakan dari rumah sesekali ke "kantor" itu pun sangat jarang. Orang yang gak paham mikrinya saya punya banyak waktu, gak kerja dll. Toh kalau seorang istri gak kerja kan gak masalah, itu bukan kewajiban.
Saya sendiri bekerja karena saya suka bekerja. Dengan bekerja saya bisa lebih merasa punya banyak variasi kerjaan selain kerjaan rumah. Ya tahu sendiri kerjaan rumah itu ngebosenin banget kalau dikerjain tiap hari. Jadi ya saya ngambil kerjaan yang bisa dikerjakan dari rumah dan gak memberatkan. Kalau saya rasa memberatkan saya mending tinggalin dan cari lagi.
Jadi kalau kamu kerja karena apa?